sejarah meninggal nya ir.soekarno
Sejarah
raflyrivaldi18
Pertanyaan
sejarah meninggal nya ir.soekarno
2 Jawaban
-
1. Jawaban GitaNatasya
Menurut Mun'im, penyebab utama kematian Sukarno adalah pembiaran negara terhadap proklamator itu. Seorang Sukarno yang sangat aktif tiba-tiba dikerangkeng di Paviliun Istana Bogor. Kemudian dipindahkan ke Wisma Yaso (sekarang Museum Satria Mandala) atas persetujuan presiden waktu itu, Soeharto, sehingga menjadi penyebab menurunnya kesehatannya.
"Pembunuh mematikan bukan hanya racun, tetapi pembiaran juga bisa sangat mematikan untuk manusia seaktif Bung Karno," katanya dalam wawancara dengan Tempo, 28 Juni 2013.
Karena tidak pernah melakukan pemeriksaan forensik atas jasad Sukarno, Mun'im mendasarkan analisisnya pada berbagai berita di media massa. Akhirnya, sebagai seorang ahli forensik, ia pun mengambil kesimpulan bahwa kematian Sukarno lebih disebabkan oleh penelantaran. "Bung Karno memang sakit-sakitan waktu itu, tetapi itu hanya penyebab kecil. Penyebab utamanya karena dia diisolir dari bangsanya sendiri," demikian ditulis Mun’im. -
2. Jawaban RegiNaomi
Kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965.[28] Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964.[28] Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional.[28] Ia masih bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik.[28][6] Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi.[28] Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan.[28] Tidak lama kemudian dikeluarkanlah komunike medis yang ditandatangani oleh Ketua Prof. Dr. Mahar Mardjono beserta Wakil Ketua Mayor Jenderal Dr. (TNI AD) Rubiono Kertopati.
Pada hari Sabtu tanggal 20 Juni 1970 jam 20.30 keadaan kesehatan Ir. Soekarno semakin memburuk dan kesadaran berangsur-angsur menurun.
Tanggal 21 Juni 1970 jam 03.50 pagi, Ir. Soekarno dalam keadaan tidak sadar dan kemudian pada jam 07.00 Ir. Soekarno meninggal dunia.
Tim dokter secara terus-menerus berusaha mengatasi keadaan kritis Ir. Soekarno hingga saat meninggalnya.
Walaupun Soekarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor, namun pemerintahan Presiden Soeharto memilih Kota Blitar, Jawa Timur, sebagai tempat pemakaman Soekarno.