sejarah singkat tolak peluruh di indonesia

Di Indonesia sendiri, cabang olahraga atletik pertama kali tersebar ketika pemerintah Hindia Belanda mulai memasukkan atletik sebagai salah satu mata pelajaran khusus untuk sekolah bangsawan Belanda.

Pada mulanya, masyarakat kita belum mengenal apa yang dimaksud dengan atletik itu, namun seiring berjalannya waktu dan semakin banyak siswa pribumi yang mendapatkan pelajaran ini, maka persebaran olahraga ini juga semakin marak hingga dikenal secara luas.

Kalangan penjajah kemudian membentuk NIAU atau sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengadakan berbagai pertandingan atletik. Di medan kemudian muncul SAB atau Sumatra Atletik Bond yang menyelenggarakan pertandingan antara Mulo, HBS dan perguruan swasta lainnya.

Demikian juga di pulau Jawa, mulai banyak muncul organisasi yang menyelenggarakan pertandingan atletik. Hingga pada akhirnya, perkembangan atletik memunculkan PASI atau Persatuan Atletik Seluruh Indonesia pada tanggal 3 September 1990 di Semarang.

Kegiatan pertama yang tercatat pada akhir tahun itu adalah PASI yang diselenggarakan di Bandung. Berbagai pertandingan yang dilaksakan juga sekaligus untuk memilih duta duta atletik yang akan mewakili Indonesia untuk mengikuti ASEAN GAMES.

Kemudian sederetan nama atletik dari Indonesia mulai menghiasi dunia atletik di tanah air. Sampai hari ini, beberapa cabang atletik yang diperlombakan juga mengalami perkembangan yang signifikan.

Di antaranya adalah lari, lompat tinggi, lompat jauh, lari gawang, lari estafet, cakram hingga tolak peluru.